Terapi akupunktur Fundamentals Explained



Stres menjadi salah satu alasan utama kebanyakan orang mencari pengobatan, salah satunya terapi akupuntur.

Wanita hamil harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka sebelum melakukan akupunktur. Penting untuk tidak melewatkan perawatan medis konvensional atau hanya mengandalkan akupunktur untuk mengobati penyakit atau rasa sakit yang hebat.

Faktor Budaya: Kunjungan pasien ke pengobatan alternatif akupunktur di klinik akupunktur Medistra didasarkan kepada nilai-nilai budaya suku bangsa yang dianut serta akupunktur merupakan warisan budaya nenek moyang. Faktor Psikologis: Pasien memperoleh kenyamanan karena baiknya komunikasi yang dilakukan terapis dan terpenuhinya kebutuhan informasi terhadap penyakit yang diderita serta harapan kesembuhan penyakitnya di klinik akupunktur Medistra. Faktor Kejenuhan terhadap Pelayanan Medis: (forty)

Contohnya, akupunktur untuk kanker bermanfaat untuk meredakan efek samping kemoterapi, seperti mual dan muntah, bukan sebagai terapi pengganti untuk membunuh sel kanker dalam tubuh.

Analisis facts tahun 2012 mengenai partisipan individu dalam studi akupunktur mengamati migrain dan sakit kepala karena tegang.

Jika Anda memutuskan untuk mengunjungi ahli akupunktur, periksa kredensialnya. Sebagian besar negara bagian memerlukan lisensi, sertifikasi, atau pendaftaran untuk berlatih akupunktur; namun, standar dan persyaratan pendidikan dan pelatihan untuk mendapatkan ini bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lain.

Hanya tiga penelitian memiliki risiko rendah bias yang terkait dengan knowledge hasil yang tidak lengkap, sementara dua penelitian memiliki risiko rendah bias yang terkait dengan alokasi penyembunyian dan satu penelitian memiliki risiko rendah bias yang terkait dengan penyamaran yang tidak memadai. Kesimpulannya, ada bukti yang cukup untuk menilai apakah akupunktur efektif dalam mengobati nyeri kanker pada orang dewasa.

Nilai tertinggi didapat dari pernyataan no.2 yaitu 42 pasien (eighty four%) tertarik untuk mencoba pengobatan alternatif akupunktur karena informasi dari orang-orang terdekat seperti: saudara, teman, dan media massa setelah beberapa kali mendapat informasi tersebut. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dijelaskan Deutch dan Gerard (1955, dalam Maramis 2006) bahwa setelah individu memperoleh informasi keefektifan pengobatan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman dan kerabat yang sebelumnya pernah merasakan manfaat akupunktur. Pengalaman sensorik serta laporan orang-orang disekitar membuat pasien semakin yakin dengan terapi akupunktur dan memotivasi pasien untuk lebih memilih terapi akupunktur. (58)

Perhatikan aktivitas yang dilakukan. Kamu tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat sebelum dan setelah akupunktur. 

Dokter spesialis akupunktur akan melakukan tindakan dengan menusukkan jarum tipis ke titik akupunktur yang sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.

Information dari studi termasuk, melibatkan sixty seven wanita, menunjukkan bahwa akupunktur telinga lebih efektif dibandingkan dengan obat herbal Cina untuk mengurangi nyeri haid. Studi ini tidak melaporkan apakah peserta menderita efek samping dari perawatan mereka. Lebih besar, penelitian yang dirancang dengan baik membandingkan akupunktur dengan terapi konvensional diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini.

Penelitian telah menemukan bahwa saat dilakukan akupuntur, maka tubuh akan melepaskan opioid endogen sehingga menimbulkan sensasi nyaman dan menghilangnya rasa nyeri.

Kualitas uji coba yang disertakan tidak memadai untuk memungkinkan kesimpulan tentang get more info kemanjuran akupunktur. Lebih banyak penelitian dengan uji kualitas tinggi diperlukan.

puncture, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum. Sebagai suatu sistem pengobatan, akupunktur dapat didefenisikan sebagai suatu pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya adalah agar pasien sehat kembali (Dharmojono, 2001).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *